banner 728x250

Umbu Praing: ‘Yang Terjadi Saat Ini Pengisian Jabatan Yang Sudah Lama Lowong, Tidak Ada Mutasi Jabatan

banner 120x600
banner 468x60
Plt. Dirut Bank NTT,Yohanes Landu Praing

RADAR PERBATASAN.COM — Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank NTT, Yohanes Landu Praing, menepis isu soal mutasi pegawai di internal Bank NTT. Ia menegaskan bahwa yang terjadi saat ini bukanlah rotasi karyawan, melainkan pengisian jabatan yang telah lama kosong di beberapa unit kerja.

“Tidak ada mutasi karyawan. Mutasi itu menunggu Dirut yang baru. Saat ini yang ada itu pengisian jabatan yang sudah lama lowong. Ada (jabatan) Kepala Cabang yang lowong, ada Kepala Capem yang kosong. Nah, itu yang sudah kita lakukan. Jadi, tidak ada mutasi karyawan saat ini. Itu tunggu ada Dirut yang baru,” ujar Landu Praing kepada media pada Senin (09/06/2025).

banner 325x300

Mengenai perkembangan proses seleksi pengurus baru Bank NTT, khususnya direksi dan dewan komisaris yang telah diputuskan dalam RUPS Luar Biasa (14 Mei 2025), Landu Praing mengatakan proses saat ini berada di tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Untuk calon-calon pengurus yang sudah ditetapkan dalam RUPS, itu kita menunggu saja hasilnya seperti apa nanti setelah mereka fit and proper test di OJK. Ini berkasnya akan dikirim dulu ke OJK. Nanti yang kurang lengkap dikembalikan sampai lengkap. Setelah itu, kita menunggu panggilan fit and proper test. Hasilnya seperti apa, kalau lulus berarti (calon, red) ditetapkan RUPS LB lagi,” jelasnya.

Sebagai pejabat tertinggi sementara di Bank NTT, Landu Praing mengajak seluruh karyawan dari pusat hingga cabang dan capem untuk menjaga kekompakan demi keberhasilan target bisnis yang telah ditetapkan.

Sebelumnya pada 20 Mei 2025, Bank NTT telah mengisi beberapa jabatan struktural yang kosong. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi memperkuat struktur operasional yang sempat terdampak kekosongan SDM pada beberapa cabang.

“Adanya kekosongan jabatan di beberapa kabupaten baik Pemimpin Cabang, Pemimpin Cabang Pembantu, Manager Operasional Cabang, Kepala Fungsional, Supervisi Kredit, Supervisi Dana dan lainnya,” terang Landu Praing.

Ia mengakui, selain faktor lowongnya jabatan, latar belakang lainnya adalah perlunya penataan menyusul sejumlah dugaan fraud dan penyalahgunaan kewenangan di beberapa kantor cabang.

Landu Praing memastikan seluruh proses mutasi dan pengisian jabatan dilakukan sesuai prosedur, melalui penilaian yang melibatkan Divisi Legal, Divisi Kepatuhan, dan Manajemen Risiko.

“Terkait Pemimpin Cabang yang dipromosi sendiri sudah dilakukan assesment oleh lembaga independen yaitu LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia) dan juga sudah melalui kajian dari Divisi Legal, Divisi Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko,” tegasnya.

Langkah strategis ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas operasional di tengah meningkatnya tantangan sektor perbankan. Jabatan seperti Pemimpin Cabang atau Supervisor Kredit merupakan elemen penting dalam menjaga alur transaksi, pelayanan, dan pengawasan.

Pengisian jabatan ini juga dianggap sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap sistem internal, khususnya setelah terjadinya kasus-kasus fraud yang mencoreng reputasi Bank NTT.

Dengan menggandeng LPPI dan lembaga profesional lainnya, Bank NTT menegaskan komitmennya dalam memperkuat kualitas SDM dan memastikan setiap promosi jabatan dilakukan secara objektif.

Mutasi pegawai kali ini tak hanya ditujukan untuk memperbaiki kekosongan struktur organisasi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya reformasi internal menyeluruh—termasuk aspek pengawasan, kepatuhan, dan mitigasi risiko.

Plt. Dirut Bank NTT yakin, langkah-langkah ini akan membawa pengaruh positif jangka panjang dalam mewujudkan perbankan yang lebih sehat, transparan, dan profesional. ***Achiles

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *