Kupang, Rabu (24/9/2025) —
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) menegaskan pentingnya peran Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang sebagai institusi pendidikan yang tak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga menghadirkan pencerahan dan kemanusiaan di Bumi Flobamora.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat menghadiri tiga momentum penting di Kampus Penfui Unwira, yaitu Dies Natalis ke-43 Unwira, Puncak Perayaan 150 Tahun Serikat Sabda Allah (SVD), serta syukuran pergantian kepemimpinan rektorat dari P. Dr. Philipus Tule, SVD, kepada P. Dr. Stefanus Lio, SVD. Acara berlangsung di Ballroom St. Hendrikus, Rabu (24/9).
“Ketiga peristiwa ini memang berbeda, tetapi menyatu dalam semangat yang sama: karya demi pencerahan dan kemanusiaan, khususnya bagi masyarakat NTT,” ujar Gubernur dalam sambutannya.
Ia menyampaikan bahwa Dies Natalis Unwira bukan hanya seremoni tahunan, melainkan refleksi atas perjalanan panjang universitas ini dalam membangun intelektualitas, karakter, dan pengabdian kepada masyarakat. Gubernur mengapresiasi kontribusi nyata Unwira, baik melalui ruang akademik maupun kiprah sosial dan pengabdian para alumninya di berbagai bidang pembangunan daerah.
Gubernur juga memberi perhatian khusus pada perayaan 150 Tahun Serikat Sabda Allah (SVD) yang telah memberikan dedikasi besar di bidang pendidikan, kesehatan, pastoral, dan pemberdayaan masyarakat. Ia menekankan bahwa spiritualitas pendiri SVD, St. Arnoldus Janssen, yang menjunjung tinggi dialog, keterbukaan, dan ilmu pengetahuan, harus tetap menjadi jiwa Unwira ke depan.
Terkait pergantian kepemimpinan rektorat, Gubernur menyampaikan terima kasih atas dedikasi P. Dr. Philipus Tule, SVD, selama menjabat, serta menaruh harapan besar kepada Rektor baru, P. Dr. Stefanus Lio, SVD, untuk membawa Unwira semakin maju.
“Dengan fondasi yang kuat dan kepemimpinan baru, saya yakin Unwira akan terus melahirkan generasi yang cerdas, beriman, dan berintegritas—siap menjadi terang bagi dunia,” tegas Gubernur.
Acara ini turut dihadiri sivitas akademika Unwira, para pimpinan SVD, tokoh agama, serta para tamu undangan dari berbagai kalangan.
Editor : Boni Atolan
