( Photo : Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Agustimus Nahak)
Kupang, 27 September 2025 —
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sekaligus Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Golkar, Agustinus Nahak, menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap pengerjaan sejumlah ruas jalan provinsi di Kabupaten Malaka. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja pengawasan Komisi V DPRD NTT pada Sabtu (27/9) sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat setempat.
Agustinus menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari masyarakat, sejumlah ruas jalan provinsi di Malaka, antara lain Lamea – Betun, Betun – Motamasin, serta Welaus – Kusa, diduga dikerjakan dengan kualitas yang kurang memadai, bahkan cenderung dilakukan secara tambal sulam. “Saya mengimbau kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT agar melakukan pengawasan yang ketat dan memastikan pengerjaan jalan tersebut dilaksanakan dengan kualitas yang baik dan sesuai standar,” tegas Agustinus.
Menurutnya, meskipun pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Gubernur Melki-Jhoni sudah memberikan perhatian serius terhadap perbaikan infrastruktur jalan provinsi di Kabupaten Malaka, pengerjaan yang asal jadi justru dapat merugikan masyarakat. “Masyarakat Malaka sangat mengapresiasi perhatian Gubernur Melki-Jhoni terhadap perbaikan jalan provinsi, namun saya harap pengerjaan tidak dilakukan secara sembarangan hanya demi memenuhi target fisik,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malaka sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar Malaka, Maria Fatima Seuk Kain, memberikan penilaian kritis terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan proyek perbaikan jalan provinsi tersebut. Maria Fatima menduga bahwa perencanaan pengerjaan jalan dilakukan tanpa survei lapangan yang memadai sehingga pengerjaan cenderung tidak tepat sasaran.
“Dari hasil pengamatan kami di lapangan, kondisi jalan berlubang dan penuh debu, serta adanya tumpukan material yang tidak segera dibersihkan, terutama saat musim hujan. Ironisnya, jalan yang masih dalam kondisi baik justru yang ditambal. Hal ini menunjukkan perencanaan proyek ini diduga hanya berbasis dokumen dan tidak melibatkan survei lapangan secara serius,” ungkap Maria Fatima.
Beberapa titik yang menjadi perhatian antara lain jalan di depan Terminal Betun, Mata Air Tubaki, dan depan SPBU Pertamina Kamanasa. Menurutnya, kondisi di lokasi-lokasi tersebut memperlihatkan lemahnya pengawasan dan perencanaan proyek, sehingga berdampak langsung pada kualitas jalan dan kenyamanan masyarakat. Oleh karena itu, Maria Fatima meminta Dinas PU Provinsi NTT untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Menanggapi sorotan tersebut, Kepala Dinas PU Provinsi NTT, Benny Nahak, memastikan pihaknya akan terus memberikan perhatian serius terhadap penanganan ruas jalan provinsi di Kabupaten Malaka. Benny menegaskan bahwa Dinas PU Provinsi telah menerima laporan terkait dugaan kurang baiknya kualitas pengerjaan jalan tersebut dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan.
“Sebagai langkah responsif, kami akan meminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan secara langsung dan menindaklanjuti perbaikan yang diperlukan agar kualitas pengerjaan dapat memenuhi standar teknis dan kebutuhan masyarakat,” ujar Benny.
Pernyataan ini sekaligus menjadi bentuk komitmen Dinas PU Provinsi untuk memastikan infrastruktur jalan provinsi di Kabupaten Malaka dapat berfungsi optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas warga.
Editor : Boni Atolan