Radar Perbatasan, Tanimbar –
Polemik internal di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku, kembali mengemuka. Jurnalis nasional Simon W menyatakan keberatannya atas sejumlah pernyataan dan perlakuan dari Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI KKT, Simon Lolonlun, yang dinilai mencemarkan nama baiknya sebagai wartawan profesional.
Simon W, yang dikenal sebagai jurnalis nasional dan anggota PWI Provinsi Sumatera Selatan, mengaku difitnah dan dihina dalam sejumlah platform, baik media online maupun grup media sosial. Ia menyebut tudingan-tudingan yang menyasar dirinya tidak berdasar dan telah melewati batas etika profesi.
“Saya tidak gentar terhadap fitnahan yang diarahkan kepada saya. Saya akan tempuh jalur hukum untuk membersihkan nama saya. Saya adalah wartawan resmi, memiliki pengalaman liputan di berbagai wilayah Indonesia, dan anggota sah PWI,” tegas Simon W dalam keterangannya, Minggu (27/7/2025).
Ia juga membantah keras bahwa dirinya telah menyinggung organisasi PWI secara kelembagaan. Simon menilai bahwa polemik ini bersumber dari persoalan personal yang kemudian melebar menjadi konsumsi publik secara tidak sehat.
“Saya tidak pernah menyerang PWI sebagai organisasi. Yang saya soroti adalah sikap personal oknum Plt Ketua PWI KKT yang menurut saya tidak sesuai dengan prinsip kepemimpinan organisasi pers,” katanya.
Simon juga mengkritik gaya kepemimpinan Simon Lolonlun, yang menurutnya tidak inklusif dalam mengelola organisasi. Ia menuding bahwa Plt Ketua PWI KKT kerap membuat sekat antaranggota dan tidak melibatkan anggota secara aktif dalam kegiatan resmi organisasi.
Sejumlah anggota PWI KKT yang enggan disebut namanya turut menyuarakan kekecewaan. Mereka menyatakan akan mengajukan mosi tidak percaya kepada pengurus PWI Maluku agar segera mengevaluasi kepemimpinan di tingkat kabupaten.
“Kepemimpinan organisasi pers seharusnya merangkul seluruh insan pers, bukan malah menciptakan blok-blok atau kelompok. Ini merusak solidaritas dan citra PWI di mata publik,” ujar salah satu anggota PWI KKT saat dikonfirmasi.
Menanggapi hal tersebut, Simon W meminta PWI Maluku dan PWI Pusat untuk turun tangan melihat dinamika internal yang terjadi. Ia berharap penyelesaian dilakukan secara adil dan sesuai prosedur organisasi.
“Saya percaya PWI adalah rumah bersama insan pers. Karena itu, kita harus menjunjung tinggi etika, bukan menyerang sesama dengan fitnah atau ujaran yang merendahkan,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Simon Lolonlun selaku Plt Ketua PWI KKT terkait pernyataan Simon W dan isu mosi tidak percaya yang sedang bergulir. Redaksi akan terus mengikuti perkembangan isu ini secara berimbang dan terbuka untuk hak jawab semua pihak. ( tim)