banner 728x250

SDK Wetulan di Desa Naas Kabupaten Malaka Butuh Perhatian Serius: Sarana Prasarana Pendidikan Terbatas untuk 308 Siswa

banner 120x600
banner 468x60

Malaka, 21 September 2025 —

SDK Wetulan, yang berlokasi di Desa Naas, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, menghadapi tantangan besar dalam hal sarana dan prasarana pendidikan di  tahun ajaran 2025/2026. Dari total 308 siswa yang terbagi dalam 13 rombongan belajar (rombel), sekolah ini hanya memiliki enam ruang kelas yang kondisinya masih layak, sementara tiga ruang kelas lainnya mengalami kerusakan berat. Padahal, idealnya sekolah memerlukan 13 ruang kelas untuk mengakomodasi seluruh rombel secara memadai.

banner 325x300

Kondisi yang memprihatinkan ini berimbas pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Kepala Sekolah SDK Wetulan, Yasinta Hoar, menjelaskan bahwa keterbatasan ruang kelas membuat pihak sekolah harus menerapkan sistem bergantian dalam penggunaan ruang belajar. Misalnya, siswa kelas 2 harus menunggu sampai siswa kelas 1 selesai keluar dari ruang kelas baru bisa masuk. Bahkan, kelas 3 terpaksa memanfaatkan ruang yang bukan diperuntukkan sebagai kelas, yaitu ruangan tempat Bunda Maria bertakta, guna mendukung kelancaran proses belajar.

Selain masalah ruang kelas, fasilitas pendukung lain juga jauh dari kata memadai. Sekolah hanya memiliki dua kamar mandi yang harus dipakai bersama oleh seluruh siswa dan guru, yakni 308 siswa dan 18 tenaga pengajar. Kondisi ini jelas mengganggu kenyamanan dan kebersihan, serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan di lingkungan sekolah.

Menanggapi situasi tersebut, Kepala Sekolah Yasinta Hoar telah melaporkan kondisi ini secara resmi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka. Laporan tersebut bertujuan untuk meminta perhatian serius dari pemerintah daerah agar alokasi anggaran dapat segera direalisasikan guna memperbaiki kondisi sarana dan prasarana sekolah. Selain itu, Yasinta juga berharap SDK Wetulan dapat masuk dalam program pemerintah yang berfokus pada peningkatan fasilitas pendidikan.

Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka, Manfred Laak, saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pendataan menyeluruh terhadap kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Malaka, termasuk SDK Wetulan. “Setelah pendataan selesai, kami akan mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah,” ujar Manfred.

Manfred menambahkan bahwa dalam kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Malaka, SBS-HMS, periode 2025-2030, pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan formal menjadi salah satu fokus utama. “Urusan sarana dan prasarana pendidikan akan terus mendapat perhatian guna mendukung kelancaran proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini,” jelasnya.

Kondisi sarana yang terbatas dan fasilitas yang tidak memadai di SDK Wetulan menjadi gambaran nyata tantangan yang dihadapi banyak sekolah di Kabupaten Malaka, khususnya di wilayah pedesaan. Jika tidak segera mendapatkan perhatian serius dan penanganan, hal ini berpotensi menghambat perkembangan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa di daerah tersebut.

Dengan adanya laporan resmi dari pihak sekolah dan respons dari Dinas Pendidikan, diharapkan proses perbaikan sarana dan prasarana dapat segera terlaksana demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan nyaman. Hal ini sangat penting agar proses pendidikan dapat berjalan optimal, mendukung tumbuh kembang siswa secara maksimal, dan menjawab tantangan pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Malaka.

Editor: Boni Atolan


 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *