banner 728x250

Program Pacul Tanah Gratis Capai 541 Hektar: Kadis Pertanian Malaka Himbau Petani Serius Manfaatkan Lahan

banner 120x600
banner 468x60

( Photo : Plh Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, Lorens Bere)

 

banner 325x300

Malaka, NTT –

Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus menggenjot realisasi Program Pacul Tanah Gratis sebagai salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran – Henri Melki Simu (SBS-HMS), periode 2025–2030.

Hingga 21 September 2025, total lahan yang berhasil dipacul melalui program ini mencapai 541 hektar, tersebar di 12 kecamatan se-Kabupaten Malaka. Program yang dimulai sejak 29 Agustus 2025 ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan menjadi bukti komitmen SBS-HMS dalam memperkuat ketahanan pangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, Lorens Bere, kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (22/9/2025), menjelaskan bahwa pelaksanaan program tersebut memanfaatkan 36 unit traktor, yang terdiri dari 25 unit traktor baru dan 11 unit traktor lama. Selain itu, beberapa unit traktor lainnya masih dalam tahap perbaikan untuk segera digunakan implementasikan kegiatan pemaculan di desa-desa.

“Capaian 541 hektar ini merupakan hasil kerja bersama. Kami sudah menggerakkan seluruh petugas lapangan, termasuk para PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), untuk terus mendampingi masyarakat,” jelas Lorens Bere.

Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada proses pacul semata, tetapi harus berlanjut pada penanaman dengan benih unggul, perawatan, dan pembersihan lahan secara berkala agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Kami sudah instruksikan PPL di tiap kecamatan dan desa untuk mengawal kegiatan hingga tahap tanam. Petani harus serius. Tanah yang dipacul oleh pemerintah bukan untuk ditelantarkan, tetapi harus ditanami dan dirawat agar hasilnya maksimal,” tegasnya.

Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Lorens juga mengajak seluruh elemen masyarakat – termasuk tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda disetiap desa untuk ikut mengawasi dan mendorong keseriusan petani dalam memanfaatkan lahan yang telah digarap pemerintah.

“Kami minta tokoh-tokoh di desa untuk turut serta dalam mengawasi dan mendampingi. Kita tidak ingin ada lahan yang sudah dipacul menjadi sia-sia karena tidak ditanami,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program ini akan terus berjalan sebagai bagian dari agenda prioritas pembangunan sektor pertanian di Malaka. Pemerintah daerah berharap melalui pendekatan gotong-royong antara pemerintah dan masyarakat, Kabupaten Malaka dapat menjadi lumbung pangan yang kuat di wilayah perbatasan.

Ajakan kepada Petani dan Masyarakat

Dinas Pertanian juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya petani penerima manfaat program pacul tanah gratis, agar memanfaatkan kesempatan ini secara optimal. Benih unggul dan pola tanam yang terencana sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil panen, mengurangi ketergantungan pada bahan pokok luar, dan menciptakan kemandirian pangan.

“Ini bukan sekadar bantuan pacul, tapi bagian dari visi besar membangun ketahanan pangan rakyat. Petani harus ambil bagian secara aktif,” tutup Lorens Bere.

Program Pacul Tanah Gratis merupakan bagian dari janji politik SBS-HMS untuk menjawab tantangan utama masyarakat petani di Malaka, yakni keterbatasan alat dan biaya pengolahan lahan. Melalui program ini, Pemkab Malaka menargetkan peningkatan produksi pangan lokal, sekaligus menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian secara berkelanjutan.

Editor : Boni Atolan

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *