Jakarta – Nama Piche Kota tengah menjadi sorotan di dunia hiburan Indonesia. Artis muda asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini berhasil menembus panggung nasional setelah sebelumnya mengawali karier sebagai penyanyi kafe di kota perbatasan. Kini, wajahnya kerap menghiasi layar televisi dan berbagai media di ibu kota, membawa semangat baru bagi generasi muda NTT.
Dalam wawancara eksklusif bersama salah satu stasiun televisi nasional, Piche Kota menunjukkan kepercayaan diri yang kuat mewakili talenta anak muda dari wilayah timur Indonesia. Dengan senyum khas dan bahasa yang lugas, ia menyampaikan harapannya agar karya dan musik dari daerah perbatasan dapat diterima secara luas.
“Beta cuma mau kasih lihat kalau anak perbatasan juga bisa bersaing. Musik dan karya itu tidak kenal batas,” ujar Piche dengan penuh semangat.
Perjalanan karier Piche Kota tidaklah mudah. Awalnya, ia dikenal hanya sebagai penyanyi yang menghibur di kafe-kafe lokal dengan lagu-lagu yang sarat emosi. Namun, keberhasilan lagunya yang berjudul “Doben” menjadi viral membuka jalan bagi Piche untuk meraih perhatian di tingkat nasional. Sejak itu, tawaran tampil di berbagai program televisi terus mengalir, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penyanyi muda yang patut diperhitungkan.
“Beta bangga bisa bawa nama NTT ke Jakarta. Semoga semakin banyak anak-anak muda dari timur yang percaya diri dengan talenta mereka,” tambah Piche, menegaskan pentingnya keberanian dan keyakinan dalam meraih mimpi.
Fenomena Piche Kota menjadi cermin nyata bahwa potensi anak-anak muda Nusa Tenggara Timur tidak kalah dengan daerah lain. Keberhasilan Piche di industri musik nasional diharapkan dapat menginspirasi generasi muda NTT untuk terus berkarya dan percaya diri menampilkan bakat mereka di panggung yang lebih besar.
Sebagai seorang seniman yang merintis dari bawah, Piche Kota juga menegaskan pentingnya kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah bagi para calon musisi muda yang ingin mengukir prestasi.
Dengan kiprah yang terus berkembang, Piche Kota tidak hanya menjadi ikon musik NTT, tetapi juga simbol harapan bagi seluruh anak muda di Indonesia Timur untuk terus melangkah maju dan meraih cita-cita di dunia hiburan nasional.
Editor: Boni Atolan
