banner 728x250

Perkuat Layanan Kesehatan, Bupati Malaka Teken Kerja Sama Strategis dengan Pemkab Gunungkidul

banner 120x600
banner 468x60

Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berupaya memperkuat sistem layanan dasar di daerah, terutama di sektor kesehatan. Langkah konkret dilakukan dengan menjalin kerja sama strategis bersama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

banner 325x300

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Ruang Handayani, Kantor Sekretariat Daerah Gunungkidul, pada Selasa, 2 September 2025. Delegasi Malaka dipimpin langsung oleh Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antardaerah dalam memperkuat layanan publik, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

“Kabupaten Malaka masih tergolong muda, dan kami ingin belajar dari daerah yang sudah terbukti berhasil menjalankan sistem pemerintahan yang efektif. Gunungkidul adalah salah satu daerah yang kami anggap berhasil, terutama dalam pengelolaan sektor kesehatan,” ujar dr. Stefanus Bria Seran.

Belajar Sistem Kesehatan Terpadu Gunungkidul

Bupati Malaka menyampaikan, tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk memperkuat kualitas pelayanan dan manajemen kesehatan di Malaka. Menurutnya, Gunungkidul telah membuktikan keberhasilan melalui penerapan sistem layanan kesehatan primer yang merata dan inovatif di wilayah pedesaan.

“Kami tidak datang hanya untuk menandatangani dokumen, tapi ingin belajar langsung bagaimana sistem kesehatan dijalankan di Gunungkidul. Ini bagian dari misi kami untuk memastikan setiap warga Malaka bisa mendapatkan akses kesehatan yang layak dan setara,” tegasnya.

Disambut Hangat Bupati Gunungkidul

Kunjungan ini disambut langsung oleh Bupati Gunungkidul, Hj. Endah Subekti Kuntariningsih, yang menyatakan kebanggaannya karena daerah yang ia pimpin dipercaya sebagai mitra kerja sama oleh Kabupaten Malaka.

“Kami merasa terhormat atas kunjungan saudara kami dari Kabupaten Malaka. Harapannya, apa yang kami miliki dapat menjadi referensi yang berguna dan menginspirasi pengembangan pelayanan publik di sana. Ini adalah bentuk gotong royong membangun Indonesia dari daerah,” ujar Endah dalam sambutannya.

Kerja Sama Jangka Panjang dan Multisektor

MoU yang ditandatangani akan berlaku selama lima tahun ke depan, dengan fokus awal pada sektor pengembangan sistem kesehatan dan manajemen layanan kesehatan daerah. Namun kedua belah pihak sepakat untuk membuka peluang kolaborasi lebih luas di sektor lain seperti pendidikan, perencanaan pembangunan, dan tata kelola pemerintahan daerah.

Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama ini antara lain:

Dr. Yohanes Bernando Seran, SH., M.Hum, Asisten I Setda Malaka

drg. Frida Fahik, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka beserta jajaran

Kepala Baperida Malaka

Para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lainnya dari Pemkab Malaka

Perwakilan perangkat daerah dari Pemkab Gunungkidul

Transformasi Pelayanan Publik Lewat Kolaborasi Daerah

Kerja sama antardaerah seperti ini menjadi bagian dari transformasi pelayanan publik di era otonomi daerah. Dalam konteks daerah seperti Malaka, yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste, transfer pengetahuan dan pengalaman dari daerah maju menjadi langkah strategis mempercepat pemerataan pembangunan.

Menurut berbagai data dari Kementerian Kesehatan, Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten yang berhasil menurunkan angka stunting dan memperkuat layanan primer melalui integrasi Puskesmas dan layanan rujukan. Hal inilah yang menjadi rujukan penting bagi Pemkab Malaka, yang saat ini tengah berfokus menurunkan angka stunting dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan dan terpencil.

“Kami ingin menjadikan pelayanan publik sebagai wajah utama pembangunan di Malaka. Kesehatan menjadi prioritas karena itu adalah hak dasar warga negara. Kolaborasi ini bukan hanya simbolis, tapi akan diikuti dengan langkah teknis dan pertukaran praktik baik di lapangan,” ujar Bupati Stefanus Bria Seran.

 

Tentang Kabupaten Malaka

Kabupaten Malaka merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Belu dan resmi berdiri sejak tahun 2013. Sebagai daerah baru, Malaka terus berupaya mengejar ketertinggalan dalam infrastruktur dan layanan dasar, dengan prioritas pada sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian. Di bawah kepemimpinan Stefanus Bria Seran dan Henri Melki Simu, Pemkab Malaka menempatkan pembangunan SDM sebagai agenda utama pembangunan.

Editor: Boni Atolan
Lokasi: Gunungkidul, DIY

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *