Betun, 25 September 2025 –
Pemerintah Kabupaten Malaka di bawah kepemimpinan Bupati Stefanus Bria Seran dan Wakil Bupati Henri Melki Simu (SBS-HMS) telah menyatakan kesiapan menghadapi Musim Tanam Pertama (MT1) tahun 2025/2026. Pertanian yang merupakan salah satu dari lima program unggulan SBS-HMS, menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Malaka.
Plh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, Laurens Bere, menegaskan bahwa keberhasilan MT1 sangat bergantung pada persiapan yang matang dari para petani.
“Petani harus mulai mempersiapkan lahan secara optimal, termasuk melakukan pemagaran apabila diperlukan, serta penyiangan lahan secara teratur agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan hasil panen maksimal,” jelas Laurens saat memberikan keterangan pers di Betun, Kamis (25/9).
Selain kesiapan petani, menurutnya, dukungan penuh dari pemerintah kecamatan, kepala desa, serta peran aktif tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan sangat diperlukan. Mereka diharapkan dapat melakukan pengawalan secara intensif selama proses MT1 berlangsung agar semua tahapan bisa berjalan sesuai dengan rencana dan hasil panen nantinya benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat petani.
Persiapan Lahan untuk Komoditas Padi dan Jagung
Dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, untuk komoditas padi, total luas lahan yang dipersiapkan mencapai 5.200 hektare. Luas ini terdiri dari 4.000 hektare lahan sawah dan tambahan optimalisasi lahan seluas 1.200 hektare yang merupakan alih komoditi dari lahan kering ke lahan basah. Wilayah yang menjadi fokus optimalisasi lahan antara lain di Kecamatan Malaka Barat, Malaka Tengah, Weliman, dan Wewiku.
Sementara itu, untuk komoditas jagung, persiapan lahan mencapai 19.679 hektare yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Malaka.
Penyaluran Bantuan Benih
Dalam rangka mendukung keberhasilan MT1, Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Dinas Pertanian telah menyalurkan bantuan benih kepada petani. Untuk jagung, total benih yang didistribusikan mencapai 48.150 kilogram, untuk lahan seluas 2.710 hektare yang terbagi berdasarkan sumber pendanaan sebagai berikut:
Dana APBD 2 sebanyak 30.000 kilogram benih untuk lahan 1.500 hektare
Dana APBN melalui Polri sebanyak 17.400 kilogram benih untuk lahan 1.160 hektare
Dana APBN Aspirasi sebanyak 750 kilogram benih untuk lahan 50 hektare
Sedangkan untuk benih padi, persediaan benih telah disiapkan untuk luas lahan 2.000 hektare, terdiri dari:
Benih padi sawah sebanyak 37.500 kilogram untuk lahan 1.500 hektare yang didukung oleh APBD
Benih padi ladang sebanyak 10.000 kilogram untuk lahan 500 hektare yang bersumber dari APBN
Bantuan benih padi disediakan dalam bentuk paket lengkap yang mendukung seluruh kebutuhan petani, baik dari dana APBD maupun APBN.
Optimisme dan Harapan ke Depan
Dengan berbagai persiapan yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari persiapan lahan, penyaluran benih, hingga pengawalan di tingkat desa dan kecamatan, Pemerintah Kabupaten Malaka optimistis bahwa MT1 tahun 2025/2026 akan berhasil dengan hasil optimal. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat Kabupaten Malaka secara umum.
Program unggulan pertanian SBS-HMS menjadi bukti komitmen Pemkab Malaka dalam memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung pembangunan daerah. Laurens berharap semua pihak dapat bersinergi dalam mendukung program ini, sehingga hasilnya tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Editor : Boni Atolan