Radar Perbatasan, Bintan – Sekretaris Daerah (Sekda) Bintan, Ronny Kartika, mendengarkan paparan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bintan terkait statistik perkembangan pariwisata dan transportasi laut di Bintan, pada Rabu, 5 Februari 2025.
Pertemuan ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan guna mengatasi tantangan dalam meningkatkan daya tarik pariwisata.
Menurut data BPS Bintan, jumlah perjalanan wisatawan asing melalui Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi hingga Desember 2024 mencapai 22.213 kunjungan.
“Pelabuhan BBT diidentifikasi sebagai gerbang potensial bagi wisatawan mancanegara. Dalam diskusi ini, beberapa pelaku pariwisata menyoroti potensi kedatangan wisatawan dari Jepang, Cina, India, dan Amerika yang tertarik berkunjung ke Bintan. Namun, kendala utamanya adalah proses Visa on Arrival (VoA) yang dirasa memberatkan,” jelas Ronny.
Karenanya, Ronny menyatakan bahwa pihak pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mendukung Bintan sebagai destinasi pariwisata dengan mengusulkan relaksasi regulasi dan peningkatan kuota bagi negara yang mendapat fasilitas bebas visa guna menarik minat wisatawan mancanegara.
Hingga saat ini, hanya 13 negara yang memiliki status bebas visa kunjungan ke Bintan, antara lain Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Suriname, Kolombia, dan Hongkong.
“Pada akhir Desember 2024, diterapkan kebijakan penurunan 50 persen biaya VoA. Harapan kita untuk tahun 2025 adalah kebijakan ini dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Para pelaku usaha pariwisata di Lagoi optimis menghadapi tahun 2025 dengan rencana peningkatan jumlah kamar hotel sekitar 800 hingga 1.000 kamar,” tutup Ronny.
Editor: Budi Adriansyah
