Lebak, Pada 16 Oktober 2025,
Telah terjadi penusukan antar murid MTS Ibnu Majah bernama insial (JA) korban alamat Majasari,kec sobang Lebak Banten. king naga sebut ini akibat kelalaian pihak sekolah Mts berdasarkan saki mata insial (RO) di tempat kejadian (TKP) bahuwa murid yang di tusuk tersebut sedang ada di lingkungan kantor sekolah Mts pada saat mau sekolah kejadian sekira jam 07:30 siang pagi
Setelah kami datangi keluarga korban, mengaku kecewa kepada pihak kepsek Mts tersebut seharusnya pihak sekolah dengan kejadian ini sampai anak saya kena tusukan pisau tiga lobang di bagian pelipis dada dan tangan menurut saya selaku orang tua dari (JA) kejadian perkelahian ini bukanlah waktu yang singkat seharunya pihak sekolah sigap untuk memisahkan kedua anak tersebut tegasnya
Harapan keluarga korban meminta kepada pihak sekolah Mts Ibnu Majah agar turut bertanggungjawab atas peristiwa ini karena ini Kejadian di sekolah bukan saat di luar sekolah berarti ini kewajiban sekolah untuk menengahi karena kami sekalu orang tua sudah menyerahkan anak kami untuk di didik yang benar di sekolah bukan malah mendapatkan tindakan kekerasan seperti ini paparnya
Di tempat terpisah salah satu warga Majasari yang enggan di sebutkan namanya,kami berharap pihak sekolah ini menjadi pelajaran agar lebih disiplin dan tegas karena bukan hanya sekali persoalan yang sama terjadi di sekolah MTS Ibnu Majah Majasari.
Katanya
King naga meminta kepada
kementrian agama ( KEMENAG)
atau departemen agama ( DEPAG ) kabupaten Lebak agar memberi sangsi tegas terhadap pihak sekolah MTS Ibnu Majah Majasari yang lalai terhadap keselamatan anak didik nya karena ini akan mencoreng seluruh dunia pendidikan terkhusus pendidikan Madrasah Ibnu Majah kata king naga
Naga juga akan mendorong kasus ini ke pihak aparat kepolisian di polres Lebak untuk segera melakukan penyelidikan ke tempat kejadian menurut naga ini sudah benar- benar mengancam nyawa siswa jika hal ini di biarkan maka seluruh dinas pendidikan akan tercoreng oleh oknum siswa yang tidak beradab tersebut
Saat di konfirmasi pihak sekolah Ibnu Majah ,sanwani selaku operator menerangkan kepada awak media, Itu yang di beritakan tidak sesuai dengan kejadian atau peristiwa yang sebenernya… Kemarin kami setelah musyawarah di desa majasari setelah duhur.. itu udah di paparkan oleh kepala sekolah kepada keluarga korban kami bukan tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut malah kami memberikan pertolongan pertama kepada korban melalui memanggil pihak medis ke sekolah yaitu mantri denis dan memanggil pihak pelaku dan pihak korban pas hari kejadian.
Dan disitu kami melakukan musyawarah langsung… Dengan kedua belah pihak.. pihak pelaku sudah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pihak korban… Dan entah kenapa pas di malam harinya pihak keluarga korban merasa tidak terima kalau selesai dengan begitu saja… Dan kami melakukan musyawarah lagi di kantor desa dengan kedua belah pihak dengan disaksikan oleh kepala pemuda korban..keluarga korban, pihak pelaku, kepala desa majasari dan suka maju,, itu udah di jelaskan secara detail oleh pihak sekolah yang awal mulanya menyalahkan pihak sekolah karna lalai mendidik tetapi kejadian itu sebelum masuk sekolah.. dan yang menangani pertama itu pihak sekolah bukan orang lain… Jadi kalo di beritakan kami selaku sekolah tidak bertanggung jawab atau tutup mata itu salah informasi katanya
Dan hasil musyawarah juga pihak pelaku siap menanggung resiko perawatan korban sampai sembuh… Dan pihak pelaku waktu itu sudah di bawa ke Polsek Sobang.Hasil dari musyawarah dari keluarga korban sudah saling memberikan pernyataan di atas materai..
Waalaikumsalam…wr.wb.
Alhamdulilah…terkait Masalah tersebut sudah di selesaikan secara musyawarah dari pihak korban,dan pihak pelaku dan pihak sekolah… Bersama pihak desa antara desa majasari dan desa sukamaju. Ujar operator Mts Ibnu Majah
*Hkz