Jakarta, 6 Agustus 2025 —
Koalisi Muda Nusantara (KMN) menggelar diskusi publik bertajuk “Peningkatan Profesionalisme Aparat Kepolisian dalam Menegakkan Hukum di Indonesia” yang berlangsung di Upnormal Tebet, Jakarta Selatan. Diskusi ini menghadirkan berbagai tokoh muda dari unsur Cipayung Plus dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), termasuk Ridho Alamsyah (PB HMI), Charles Gilbert (Koordinator Pusat BEM Kristiani Se-Indonesia), Muhammad Sardani (Koordinator Pusat BEM Nusantara), serta Yusup Elpa Sagala (Sekretaris DPD KNPI Sumut).
Kegiatan ini menjadi wadah reflektif bagi kalangan muda untuk memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Selama dua tahun terakhir, institusi kepolisian dihadapkan pada berbagai ujian, termasuk ulah oknum yang mencoreng citra Polri. Kasus-kasus seperti penembakan sesama anggota dan kasus besar lainnya menjadi perhatian publik. Namun demikian, upaya reformasi internal dan penegakan disiplin terus dilakukan, termasuk penindakan tegas terhadap personel yang melanggar etika dan hukum.
Ketua KMN, Supardi, menegaskan bahwa peran pemuda dan mahasiswa sangat penting dalam mengawal institusi Polri agar tetap berada pada jalur profesionalisme dan pelayanan publik. Menurutnya, dukungan masyarakat luas sangat diperlukan agar Polri tidak kehilangan kepercayaan publik dan mampu menjalankan tugas pokoknya—mengayomi, melayani, dan melindungi masyarakat—secara optimal.
Dalam forum ini, para peserta juga menyuarakan dukungan terhadap upaya Polri dalam pemberantasan kejahatan, termasuk memberantas mafia-mafia yang merugikan rakyat seperti dalam kasus peredaran beras oplosan dan bentuk kejahatan terorganisir lainnya. Komitmen terhadap supremasi hukum dan perlindungan terhadap masyarakat dinilai sebagai landasan penting dalam penguatan institusi kepolisian.
Diskusi pun menyepakati bahwa pengawasan dan partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya kalangan muda, menjadi elemen penting dalam mewujudkan Polri yang semakin transparan, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan penguatan integritas dan kolaborasi antara Polri dan masyarakat sipil, diharapkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dapat terus meningkat. **
Editor : boni atolan