Malaka, 9 September 2025 —
Program pacul tanah gratis yang diinisiasi oleh Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran – Henri Melki Simu (SBS-HMS), mendapatkan respons positif dari masyarakat. Hal ini terungkap dalam kegiatan reses Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malaka, Maria Fatima Seuk Kain, yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar, di Aintasi, Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah.
Reses tersebut dihadiri oleh perwakilan masyarakat dari tiga desa, yaitu Fahiluka, Railor, dan Lawalu, serta tokoh-tokoh masyarakat, agama, adat, perempuan, dan pemuda, termasuk Kepala Desa Bereliku. Dalam forum tersebut, masyarakat menyampaikan aspirasi terkait program pacul tanah gratis, khususnya permintaan penambahan armada traktor agar lebih banyak warga dapat mengakses bantuan tersebut secara merata.
Program pacul tanah gratis sendiri merupakan kebijakan strategis Pemerintah Kabupaten Malaka yang bertujuan memberikan kemudahan kepada petani dalam mengolah lahan. Melalui penyediaan alat berat seperti traktor besar, program ini telah mendorong produktivitas pertanian dan meningkatkan ekonomi rumah tangga petani.
DPRD Kabupaten Malaka, melalui Komisi III dan Fraksi Partai Golkar, memastikan bahwa aspirasi masyarakat tersebut akan diperjuangkan dalam forum resmi, baik di tingkat fraksi, komisi, maupun Badan Anggaran. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, pada tahun pertama kepemimpinan SBS-HMS telah disediakan sebanyak 35 unit traktor yang didistribusikan ke 12 kecamatan.
Selain menyerap aspirasi, Ketua Komisi III juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan optimal atas lahan yang telah diolah melalui program ini. Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan pemuda, sangat diperlukan dalam pengawasan dan pelaksanaan agar bantuan pemerintah dapat tepat sasaran.
DPRD juga menyatakan komitmennya untuk terus mengawal jalannya program pacul tanah gratis, termasuk memperjuangkan perluasan areal olahan dan penambahan alat berat pada tahun anggaran berikutnya, agar manfaat program dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Malaka.
Editor: Boni Atolan
