Denpasar, 21 September 2025 —
Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali bersama sejumlah paguyuban dan organisasi kemasyarakatan se-Kota Denpasar menggelar aksi gotong royong untuk membantu pemulihan Pasar Badung, Minggu (21/9).
Aksi sosial ini merupakan bagian dari program kolaboratif yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar pasca bencana yang melanda kawasan pasar tradisional terbesar di Bali tersebut.
Sebanyak 16 utusan dari berbagai elemen masyarakat turun langsung dalam kegiatan ini, termasuk anggota IKB Flobamora dari berbagai sub-etnis, yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap kondisi sosial di lingkungan tempat tinggal mereka.
Ketua Umum Flobamora Bali, Herman Umbu Billy, menyampaikan bahwa keterlibatan pihaknya merupakan wujud komitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam situasi krisis.
“Kami warga Flobamora yang menetap di Bali terpanggil untuk hadir dan membantu masyarakat Denpasar yang tengah bangkit dari bencana. Gotong royong ini bukan hanya membersihkan pasar, tapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan persatuan,” ujar Herman.
Senada dengan itu, Ketua Umum Ikatan Keluarga Sumba Barat Daya (IKSBD), Samuel Sairo Kalumbang, menegaskan bahwa kolaborasi lintas paguyuban menjadi kekuatan sosial yang perlu terus dirawat di tengah keragaman masyarakat Bali.
“Kami percaya bahwa kebaikan adalah bahasa universal. Melalui aksi ini, kami ingin menunjukkan bahwa solidaritas tidak mengenal sekat suku, agama, atau daerah asal. Ini saatnya kita bergerak bersama demi masyarakat yang lebih kuat dan saling peduli,” ucap Samuel.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, turut memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat atas partisipasi aktif dalam pemulihan Pasar Badung. Ia menyebut gotong royong ini sebagai refleksi nyata semangat kebhinekaan yang hidup di Kota Denpasar.
Selain kerja bakti fisik, upaya pemulihan juga dilakukan melalui penghimpunan donasi dan pendistribusian bantuan kepada warga terdampak bencana. Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali menjadi motor penggerak dalam mendukung proses ini, dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi pemuda dan keagamaan.
Kegiatan ditutup dengan salam khas Flobamora serta seruan persatuan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, menegaskan bahwa perbedaan latar belakang budaya bukanlah penghalang untuk saling membantu dan menjaga keharmonisan bersama.
Penulis/Editor : Nestor Bria
