Bali, 19 September 2025 —
Malam ini, rumah sederhana yang sarat makna, Rumah Sinergi/Warung Sang Dewi, menjadi saksi perayaan yang penuh kehangatan dan rasa syukur. Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali genap berusia 40 tahun. Momen ini bukan sekadar ulang tahun biasa, melainkan sebuah tonggak berharga yang mengajak seluruh diaspora NTT di Bali untuk terus menguatkan kebersamaan, mengasah talenta, dan mengukir prestasi demi nama harum daerah dan tanah rantau.
Sinergi dan Kebersamaan, Kunci Utama Perjalanan 40 Tahun
Acara syukuran yang digelar sejak pukul 17:30 WITA itu diawali dengan registrasi dan sambutan hangat dari panitia, lengkap dengan racikan kopi dan teh khas Flobamora Sang Dewi yang mampu menghadirkan aroma nostalgia sekaligus keakraban. Suasana santai dan penuh keakraban ini membuka ruang bagi semua yang hadir untuk berbagi cerita dan pengalaman perjalanan pelayanan sosial selama 4 dekade.
Ketua Dewan Pembina Flobamora Bali, Bapak Yusdy Diaz, menyampaikan pesan penting dalam sambutannya. Menurut beliau, perjalanan panjang Flobamora selama 40 tahun merupakan hasil dari kerja keras, ketekunan, dan kekompakan seluruh anggota dan keluarga besar Flobamora di Bali. “Usia 40 tahun ini bukanlah akhir, tapi awal dari akselerasi kontribusi kita di tanah rantau. Mari kita jaga sinergi, tertib, terdata, dan tertata, agar nama Flobamora dan NTT terus harum di mana pun kita berada,” ujarnya penuh semangat.
Penasehat Berprestasi: Inspirasi dari Dunia Olahraga dan Dedikasi
Tak hanya semangat kebersamaan, malam itu juga menghadirkan kisah inspiratif dari dua tokoh penasehat Flobamora Bali yang telah menjadi panutan bagi warga NTT di Bali. Bapak Dr. Ardy Ganggas dan Bapak Frederik Billy, yang dikenal memiliki pengalaman luar biasa dalam dunia olahraga, berbagi cerita dan motivasi kepada seluruh hadirin.
Dr. Ardy Ganggas, yang pernah menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi juara dunia karate di Mexico tahun 1990-an dan telah berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) sebanyak 10 kali, mengingatkan bahwa prestasi bukan hanya milik mereka yang lahir dan besar di daerah asal, tetapi juga bisa diraih oleh putra-putri NTT yang berada di perantauan. “Kita harus bangga dan terus mengasah bakat, berprestasi untuk mengharumkan nama NTT dan Bali. Mari junjung tinggi kebersamaan dan terus berkarya,” katanya.
Pesan yang disampaikan kedua penasehat ini sangat menggugah, menjadi semangat tambahan bagi seluruh anggota Flobamora dan diaspora NTT yang hadir, untuk terus produktif dan berkontribusi positif di berbagai bidang.
Menguatkan Solidaritas di Tengah Tantangan
Acara dilanjutkan dengan sesi “Ngopi NGOBROL” yang dipandu Sekretaris Umum Flobamora NTT di Bali, di mana para ketua dan utusan unit keluarga berbagi suka duka pelayanan sosial yang selama ini dijalankan. Dialog hangat ini membuktikan bahwa meski berada jauh dari kampung halaman, ikatan kekeluargaan dan solidaritas antar warga tetap kuat.
Pada pukul 20:00 WITA, doa syukur dipimpin oleh salah satu penasehat Flobamora, memohon keselamatan dan kekuatan dalam menghadapi bencana yang sedang melanda wilayah NTT dan sekitarnya. Doa bersama ini menjadi pengingat bahwa di balik kesyukuran atas 40 tahun perjalanan, masih ada tanggung jawab besar untuk terus membantu dan peduli sesama.
Tradisi Potong Tumpeng dan Makan Malam Sederhana
Puncak acara adalah tradisi potong tumpeng yang diawali dengan sambutan Ketua Umum Flobamora NTT di Bali. Suasana haru dan syukur menyelimuti ketika potongan tumpeng diserahkan kepada Ketua Dewan Pembina, Ketua FKPEN Bali, Penasehat, serta para Ketua Unit Keluarga dan undangan lainnya sebagai simbol kebersamaan dan rasa terima kasih.
Makan malam bersama yang digelar sederhana pada pukul 20:30 WITA menjadi momen keakraban di antara para peserta, diiringi suasana syukur sekaligus keprihatinan atas kondisi bencana yang tengah menimpa daerah asal. Kegiatan diakhiri dengan malam kebersamaan penuh musik, lagu, dan ngobrol santai hingga pukul 22:00 WITA, memperkuat rasa kekeluargaan dan solidaritas antar anggota.
Semangat Berkarya di Tanah Rantau, Membawa Harum Nama NTT dan Flobamora
Dalam kesempatan itu, semua pihak sepakat untuk terus menjunjung tinggi motto Flobamora: “Di mana kita berada, di situ bumi kita pijak dan langit kita junjung.” Semangat itu harus menjadi penggerak agar setiap putra-putri NTT di Bali terus berkarya, memanfaatkan bakat dan potensi yang dimiliki untuk memberikan kontribusi nyata bagi komunitas dan daerah.
Ketua Umum Flobamora NTT di Bali menegaskan, “Mari kita tetap berjuang di tanah rantau, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk mengangkat nama NTT dan Flobamora melalui karya-karya yang menginspirasi.”
Penulis/Editor:
Nestor Bria