Kupang – Sosok pria bersuara lantang dan penuh semangat itu nyaris tak pernah absen dari layar kaca kanal YouTube Bidora Channel selama gelaran Soeratin Cup U-17 2025 di Stadion Oepoi, Kupang. Dialah Kristianus Siba, atau yang akrab disapa Bung Kristian — komentator sepak bola produktif yang menjadi suara khas di balik panasnya kompetisi antar klub muda se-NTT itu.
Setiap hari, sejak babak penyisihan grup hingga semifinal, Bung Kristian setia memandu jalannya pertandingan. Dalam sehari, ia bisa membawakan komentar untuk empat laga — dua di pagi hari dan dua di sore hari. Tak hanya itu, saat turnamen memasuki babak gugur, perannya tetap tak tergantikan.
Di semifinal, ia kembali dipercaya menjadi komentator dalam laga seru antara Bintang Timur Atambua melawan CBN Ngada — pertandingan yang berlangsung sengit dan menguras emosi para penonton.
Dari Lapangan Desa ke Layar Digital
Kristian memulai kiprahnya sebagai komentator sepak bola pada 2018, di sebuah turnamen antar desa di Kabupaten Malaka yang digelar KPU setempat. Setahun kemudian, ia kembali tampil di ajang El Tari Memorial Cup (ETMC) 2019 di Malaka.
Sejak saat itu, setiap kali ada turnamen sepak bola, nama Bung Kristian selalu muncul sebagai komentator yang dicari dan diandalkan. Kini, perannya berkembang ke dunia digital, membawakan siaran langsung via Bidora Channel, menjangkau lebih banyak penonton dan memperluas pengaruhnya dalam membangun semangat olahraga di NTT.
Menghibur dan Membangun Atmosfer Positif
Bagi Kristian, menjadi komentator bukan sekadar menyebutkan jalannya pertandingan. Lebih dari itu, ia ingin menghadirkan tontonan yang informatif, menghibur, dan memompa semangat para pemain maupun penonton.
“Sepak bola itu seni. Komentar-komentar yang disampaikan harus bisa membangun, menyemangati, dan membawa energi positif bagi siapa pun yang menyaksikan,” ujarnya.
Dengan gaya penyampaian yang santai namun penuh pengetahuan, Bung Kristian mampu menciptakan atmosfer pertandingan yang hidup, seolah membawa penonton langsung ke tengah lapangan.
Dukung Talenta Muda NTT ke Kancah Nasional
Lahir di Soa, Bajawa, dan kini menjadi bagian dari keluarga besar Malaka melalui pernikahan, Kristian menaruh harapan besar pada potensi anak-anak muda NTT di bidang sepak bola.
“Saya sangat senang melihat anak-anak NTT berkembang di dunia sepak bola. Harapannya, mereka bisa menembus level regional hingga nasional, bahkan menjadi kebanggaan Indonesia,” ucapnya.
Ia percaya, kompetisi seperti Soeratin Cup menjadi ajang strategis untuk menjaring bibit-bibit unggul yang kelak dapat mengharumkan nama daerah. Melalui komentarnya, Kristian tak hanya menghidupkan pertandingan, tetapi juga ikut menyemai semangat dan motivasi bagi generasi muda.(**)