banner 728x250

Banjir Bandang Terparah dalam Satu Dekade Melanda Bali, Sembilan Orang Meninggal dan Ratusan Warga Mengungsi Laporan : Nestor Bria, Wartawan dari Denpasar

banner 120x600
banner 468x60

Denpasar, 11 September 2025 –

Provinsi Bali mengalami bencana banjir bandang yang terparah dalam satu dekade terakhir pada Rabu, 10 September 2025. Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam menyebabkan meluapnya sejumlah sungai dan genangan air yang merendam berbagai wilayah di pulau tersebut. Banjir tersebut mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia dan memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.

banner 325x300

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menjelaskan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, korban meninggal tersebar di beberapa daerah yaitu empat orang di Denpasar, dua orang di Gianyar, dua orang di Jembrana, dan satu orang di Badung. Selain itu, terdapat enam orang yang masih dalam pencarian oleh tim SAR yang dikerahkan di lokasi terdampak.

Menurut data BPBD Bali, banjir melanda  delapan kabupaten dan 1 kota dengan total 123 titik banjir yang tersebar di seluruh wilayah. Genangan air mencapai kedalaman antara dua hingga tiga meter, terutama di daerah perkotaan seperti Denpasar dan sejumlah kecamatan di Jembrana serta Gianyar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar menyatakan bahwa banjir ini dipicu oleh fenomena gelombang Rossby atmosfer yang menyebabkan pertumbuhan awan konvektif dalam skala besar sehingga menghasilkan curah hujan ekstrem dalam waktu singkat. Curah hujan tersebut melebihi kapasitas saluran drainase di Bali sehingga menyebabkan meluapnya sungai dan banjir di sejumlah wilayah.

Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa pemerintah provinsi bersama BPBD dan tim SAR telah mengambil langkah cepat dengan mengerahkan lebih dari 200 personel untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir. Pemerintah juga telah menyediakan bantuan logistik berupa makanan, air bersih, dan obat-obatan kepada pengungsi yang tersebar di berbagai titik pengungsian, seperti sekolah dan rumah ibadah.

Selain melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan, tim teknis juga sedang giat melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir, seperti jalan dan jembatan, serta mengupayakan pemulihan pasokan listrik dan air bersih agar layanan publik dapat kembali normal secepat mungkin.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di wilayah rawan banjir. Warga diminta untuk mengikuti arahan petugas dan menghindari area yang masih tergenang air demi keselamatan bersama. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah tersumbatnya saluran air.

Kepala BPBD Bali menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan terus memantau perkembangan situasi dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana agar dampak banjir dapat diminimalkan di masa depan.

Untuk informasi lebih lanjut dan bantuan, masyarakat dapat menghubungi kantor BPBD Bali atau mengunjungi situs resmi di https://bali.bnpb.go.id. (**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *