banner 728x250

Bakat Alam Pemain Muda Malaka Menonjol, Perlu Sistem Pembinaan Usia Dini yang Terstruktur

banner 120x600
banner 468x60

( Photo : Dua Wartawan Malaka bersama Pelatih Persebaya usai Wawancara)

Sleman,

banner 325x300

Pertandingan Soeratin antara PS Malaka dan Persebaya U13 di lapangan Purwobinangun, Sleman, Kamis (4/9/2025), menjadi ajang yang membuka mata banyak pihak terhadap potensi besar pemain muda asal Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Meski laga berakhir dengan kemenangan telak 9-0 untuk Persebaya, pelatih tim U13 Persebaya, Umar, melihat ada kualitas alamiah yang menonjol dari permainan anak-anak Malaka.

Dalam wawancara yang dilakukan sesaat setelah pertandingan, Umar menilai para pemain muda Malaka telah menunjukkan semangat dan kemampuan dasar bermain yang baik, meskipun belum dibina melalui sistem yang terorganisir seperti Sekolah Sepak Bola (SSB). Kondisi ini dinilai sebagai peluang besar yang harus segera direspons oleh pemerintah daerah setempat.

Di sisi lain, Umar menjelaskan bahwa Persebaya telah lama menerapkan sistem pembinaan usia dini yang terstruktur. Saat ini, Persebaya membina sekitar 20 SSB yang tersebar di berbagai wilayah Surabaya. Seluruh SSB tersebut menjalani latihan rutin tiga hingga empat kali per pekan, di bawah pengawasan pelatih akademi yang juga memberikan evaluasi dan pelatihan teknis secara berkala kepada pelatih lokal.

Selain itu, Persebaya menggelar turnamen internal antar-SSB selama lebih dari enam bulan setiap tahunnya. Turnamen ini menjadi ruang kompetisi sehat yang juga berfungsi sebagai sistem seleksi berbasis merit, tanpa pilih kasih. Pemain yang terpilih masuk ke jenjang akademi adalah mereka yang memang menunjukkan kualitas secara objektif dalam proses pemantauan.

Menurut Umar, keberhasilan pembinaan usia dini sangat bergantung pada fondasi teknik dasar yang diajarkan sejak dini, seperti kontrol bola, passing, dan dribbling. Fondasi ini akan mempermudah proses pengembangan ke tahap permainan yang lebih kompleks saat pemain beranjak remaja dan dewasa.

Umar juga menekankan pentingnya menciptakan suasana bermain yang menyenangkan bagi anak-anak. Menurutnya, anak-anak akan bermain lebih baik jika tidak terbebani dan merasa nyaman mengikuti instruksi pelatih.

Melihat apa yang ditampilkan PS Malaka, Umar mendorong agar Pemerintah Daerah Malaka segera mengambil langkah nyata untuk membangun sistem pembinaan usia dini secara serius. Beberapa hal yang disarankan antara lain pendirian SSB di berbagai kecamatan, pelaksanaan turnamen antar-SSB secara reguler, pemantauan pemain yang objektif, serta pelatihan pelatih lokal dengan pendekatan pembinaan usia dini.

Pertandingan hari ini membuktikan bahwa bakat sepak bola di daerah seperti Malaka sangat menjanjikan. Namun, tanpa sistem yang terstruktur, potensi tersebut dikhawatirkan tidak akan berkembang optimal. Dengan pembinaan yang tepat, Malaka diyakini mampu melahirkan pemain-pemain berkualitas yang mampu bersaing, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga di level nasional.

Editor : boni atolan

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *