BATAM – Dalam upaya memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Kapolda Kepulauan Riau (Kepri), Irjen Pol Asep Safrudin, SIK,MH memimpin langsung pertemuan dengan berbagai paguyuban dan tokoh masyarakat se-Kepri, khususnya dari Kota Batam, pada 29 September 2025.
Pertemuan bertema “Sinergitas Paguyuban dan Organisasi Bersama POLRI demi Terciptanya Harkamtibmas Aman dan Harmonis di Wilayah Hukum Polda Kepulauan Riau” ini juga dihadiri Wakapolda Kepri,Brigjen DR. Anom Wibowo serta jajaran kepolisian lainnya. Forum ini menjadi ajang dialog terbuka antara POLRI dan elemen masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dan membangun kepercayaan publik.
Masyarakat sebagai Mitra Strategis POLRI
Kapolda Kepri menekankan bahwa keberhasilan menciptakan wilayah yang kondusif tidak bisa hanya mengandalkan aparat kepolisian. Diperlukan sinergi aktif dari seluruh komponen masyarakat, termasuk paguyuban yang memiliki peran vital dalam menyampaikan aspirasi dan menjaga kohesi sosial di tingkat akar rumput.
“Sinergi dengan paguyuban bukan hanya simbolis, tetapi bentuk nyata dari pendekatan community policing. Masyarakat adalah mitra strategis kami,” tegas Kapolda.
Komentar Inspiratif dari Ketua Paguyuban Kabupaten Malaka
Salah satu suara yang mencuri perhatian dalam pertemuan ini datang dari Ketua Paguyuban Kabupaten Malaka di Batam, Santos, yang menyatakan dukungan penuh terhadap langkah proaktif Kapolda Kepri.
“Kami dari Paguyuban Malaka siap menjadi garda terdepan mendukung Polri. Kami percaya, keamanan bukan sekadar urusan aparat, tapi tanggung jawab moral setiap warga. Mari kita jadi pelopor damai, penyambung informasi, dan pemersatu keberagaman di Batam dan Kepri,” ujar Santos.
Sikap kolaboratif Santos dinilai sebagai contoh konkret bagaimana paguyuban bisa bertransformasi menjadi mitra aktif dalam menjaga stabilitas wilayah. Komitmennya diapresiasi sebagai model yang patut ditiru oleh paguyuban lain di seluruh Kepri.
Wilayah Strategis, Tantangan Kompleks
Sebagai wilayah dengan posisi geografis yang strategis dan akses perdagangan internasional, Kepri menghadapi tantangan keamanan seperti penyelundupan, pelanggaran perbatasan, dan potensi konflik sosial. Sinergi dengan masyarakat menjadi kunci untuk membangun sistem deteksi dini terhadap potensi gangguan kamtibmas.
Kapolda Kepri menegaskan, pertemuan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari strategi berkelanjutan untuk menciptakan iklim keamanan yang inklusif, harmonis, dan mendukung kenyamanan masyarakat serta investasi.
“Keamanan adalah tanggung jawab kolektif. Melalui komunikasi dan kepercayaan, kita bisa mencegah potensi konflik sejak dini,” tutup Kapolda.
Editor: Tim Media