( Photo : Management Yayasan SIRMA Kupang Beraudiensi Dengan Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran di Haitimuk-Malaka, Rabu, 5/3-2025)
Malaka – Yayasan SIRMA Kupang siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah terkait perubahan iklim bagi Para Petani di Timor Barat – NTT.
Yayasan SIRMA mempunyai program yang akan dikerjakan di Timor Barat dibidang pertanian yang berkaitan dengan perubahan iklim.
Dengan perubahan iklim atau kekacauan ekstrim sampai saat ini, dampaknya sangat dirasakan oleh petani dimana
musim tanam tidak jelas, musim panen juga sering gagal, itu semua biasa disebabkan oleh perubahan iklim.
Karena perubahan musim dan iklim ini tidak stabil selama satu dekade atau diatas satu dekade kedepan, kalau tidak segera carikan solusi maka yang akan menerima dampak buruknya adalah petani.
Konsultan Yayasan SIRMA Kupang, Berchmans Mau Bria mengatakan hal itu usai beraudiensi dengan Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran di Haitimuk – Malaka, Rabu (5/3-2025).
Dikatakannya, kehadirannya di Kabupaten Malaka untuk beraudiensi dengan Bupati Malaka sekaligus melaporkan secara resmi bahwa Yayasan SIRMA akan beroperasi di Kabupaten Malaka.
” Kami berencana untuk beroperasi di Timor Barat pada 5 Kabupaten dan 1 Kota yakni Kabupaten Malaka, Kabupaten TTU, Kabupaten Belu, Kabupaten TTS , Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Hari ini kami laporkan diri di Kabupaten Malaka selanjutnya akan melaporkan diri di Belu-TTU-TTS- KUPANG dan KOTA KUPANG”, ujarnya.
” Jadi tetap membangun kerja sama dengan Pemerintah, LSM dan sektor swasta untuk bersama – sama bagaimana bisa mengembangkan sistem pertanian yang ramah terhadap perubahan iklim
sehingga bisa mengurangi dampak negatif yang akan diderita khusunya petani”, imbuhnya.
” Ini merupakan isu global sehingga imembutukan keterlibatan semua pihak”, bebernya.
“Harapannya , semoga kami bisa bekerja sama demgan Pemerintah di wilayah Timor Barat seluas – luasnya untuk bisa membantu petani dalam menghadapi iklim yang ekstrim”, tutupnya.( boni)