Bogor β Seorang sopir mobil ππππππππππ,” ππππ, πengungkapkan dugaan penyalahgunaan barcode pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Panyaungan, Kabupaten Bogor.
Kepada awak media, ia menuturkan bahwa setiap kali hendak mengisi kuota BBM, barcode miliknya selalu habis kuota kerna ada yang pakai. Menurut pengakuannya, hal tersebut sudah beberapa kali terjadi.
“Ini pengisian dan transaksi nya di SPBU Panyaungan, apakah hal tersebut bisa diusut ?”ππππππππ’π
βSaya dulu buatnya di SPBU Panyaungan. Saya menduga saat pembuatan barcode untuk kuota solar, barcode itu difoto, lalu kemudian dipakai pihak lain. Makanya ketika saya mau pakai, selalu habis pemakaian,β tambahnya
Sebagai bukti, sopir tersebut menunjukkan data pada aplikasi Pertamina yang menampilkan riwayat transaksi terakhir. Tertera bahwa barcode dengan nomor polisi A9362ZX tercatat telah digunakan untuk pengisian sebesar 66,17 liter di SPBU 3416609 pada tanggal 24 September 2025 pukul 05.03 WIB, sementara kuota maksimal hanya 80 liter. Artinya, sisa kuota yang seharusnya ia dapatkan tinggal 13,83 liter.
Menanggapi persoalan ini, sejumlah aktivis mendesak agar Pertamina maupun aparat terkait segera turun tangan melakukan investigasi. Mereka menilai praktik semacam ini jelas merugikan masyarakat kecil yang sangat bergantung pada kuota BBM subsidi.
βKalau benar ada oknum yang bermain dengan barcode, ini harus dibongkar dan ditindak tegas. Jangan sampai program subsidi yang seharusnya membantu rakyat malah dipermainkan,β tegas salah seorang aktivis.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU Panyaungan masih dalam proses konfirmasi.
Heru πΊπ£
πππ πΌππππ π²πππππ πΏπππππππππ