New York, 21 September 2025 —
Presiden Republik Indonesia tiba di Amerika Serikat usai kunjungan singkat ke Jepang untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Minggu (21/9/2025) waktu setempat. Indonesia mendapat kehormatan menjadi pembicara ketiga dalam forum diplomasi tertinggi dunia, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat.
Penempatan Indonesia sebagai pembicara ketiga mengikuti tradisi sejak 1947, di mana Brasil selalu membuka pidato, kemudian tuan rumah Amerika Serikat, dan diikuti oleh negara-negara lain yang dianggap memiliki peran penting dalam percaturan global.
Dalam pidatonya di podium PBB, Presiden menegaskan bahwa Indonesia hadir dengan suara yang lantang bukan hanya untuk kepentingan nasional, melainkan untuk dunia yang lebih setara, damai, dan berkeadilan.
“Indonesia hadir dengan suara lantang, bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk dunia yang lebih setara, damai, dan berkeadilan,” tegas Presiden.
Partisipasi Indonesia dalam sidang ini menegaskan komitmen negara dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, memperkuat solidaritas Selatan-Selatan, serta mendorong reformasi tata kelola global yang lebih adil dan inklusif.
Momentum bersejarah ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan sekadar penonton dalam panggung global, melainkan sebagai aktor penting yang menjembatani dialog antarbangsa.
Editor : Redaksi