banner 728x250

Apa Khabar PLN ?? Program Indonesia Terang Belum Sepenuhya Dinikmati Warga Perbatasan RI-RDTL

Management PLN Harus Segera Pasang Jaringan Listrik Menuju Perkampungan Tudus di Desa Sanleo- Kecamatan Malaka Timur - Kabupaten Malaka - Provinsi NTT ( Diaspora Malaka- Bogor, Elias Meas, S.Sos,MM)

banner 120x600
banner 468x60

Malaka – Warga Perkampungan Tudus di Desa Sanleo- Kecamatan Malaka Timur -,Kabupaten Malaka – Provinsi NTT hingga saat ini masih gelap gulita karena hidup tanpa penerangan listrik .

Dalam kesehariannya warga harus hidup tanpa listrik. Setiap malam, untuk kebutuhan penerangan, warga harus menggunakan lampu gas atau lampu pelita untuk penerangan dalam rumah . Praktis paling lama jam 19.00 setiap malam warga sudah tidur dan anak-anak sekolah tidak bisa belajar karena ketiadaan penenarangan yang memadai.

banner 325x300

” Dimana Program Presiden untuk Indonesia Terang? Apakah program itu tidak berlaku bagi warga di Perkampungan Tudus yang nota bene masih masuk dalam Kabupaten Perbatasan RI-RDTL? Bagaimana perhatian management PLN dalam perluasan jaringan listrik di Kabupaten Malaka?”, demikian sederet pertanyaan Diaspora Malaka – Bogor, Elias Meas, S Sos, MM kepada wartawan dari Bogor, Minggu ( 2/3-2025).

Dikatakannya, sejak dicanangkannya Program Indonesia Terang oleh Mantan Presiden RI, Joko Widodo harusnya managemen PLN membuat grand design untuk pemasangan jaringan listrik hingga daerah-daerah namun hal itu tidak berlaku bagi warga Perkampungan Tudus di Desa Sanleo – Kecamatan Malaka Timur- Kabupaten Malaka – Provinsi NTT.

Dikatakannya sebagai warga Diaspora Malaka – Bogor dirinya sangat prihatin dan malu ketika berkunjung ke kampung halaman di Kecamatan Malaka Timur karena jaringan listrik disana belum terpasang dan masyarakat di perkampungan Tudus masih hidup dalam kegelapan karena ketiaadaan listrik.

” Kita minta kepada Management PLN di Pusat, Provinsi NTT dan Kabupaten Malaka agar memberikan perhatian serius dalam hal perluasan dan pemasangan jaringan listrik di kawasan Perbatasan RI-RDTL, khususnya di Kabupaten Malaka dan salah satunya di Perkampungan Tudus – Desa Sanleo- Malaka Timur”, ujarnya.

Dikatakannya, sebagai Kabupaten Perbatasan harusnya PLN Pusat dan Provinsi NTT memberikan perhatian serius untuk tuntaskan pemasangan jaringan listrik di Kawasan Perbatasan Negara agar tidak ada lagi kegelapan yang melanda masyarakat perbatasan.

” Sebagai warga Perbatasan negara kita malu dengan negara tetangga yang terang benderang di malam hari padahah baru merdeka. Semetara Warga Perkampungan Tudus di Desa Sanleo- Kecamatan Malaka Timur – Kabupaten Malaka- Provinsi NTT sudah merdeka sejak tahun 1945 tetapi masih dijajah dengan kegelapan karena ketiadaan listrik”, bebernya.

” Saya sering baca dan dengar persolan pemasangan jaringan listrik di Kabupaten Malaka sering diperjuangkan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Bapak Agus Nahak namun hingga kini belum ada tanda-tanda hal itu direalisasikan padahal sangat dibutuhkan masyarakat. Kita meminta Pempus, Pemprov NTT, DPR Pusat dan DPRD NTT memberikan perhatian serius terkait persoalan pemasangan dan perluasan jaringan listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat, khususnya di Kampung Tudus – Kecamatan Malaka Timur – Kabupaten Malaka”, tandasnya. ( boni)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *