Jakarta — Perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdialog langsung dengan jajaran pemerintah dalam acara silaturahmi bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Istana Negara, Kamis (5/9/2025) malam.
Pertemuan berlangsung hangat dan dinilai menjadi ruang strategis untuk menyampaikan aspirasi secara langsung, sekaligus memperkuat iklim demokrasi di Indonesia.
Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, menilai undangan tersebut sebagai wujud keterbukaan pemerintah terhadap suara mahasiswa. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah menunjukkan respons positif.
“Tadi Bapak Mensesneg memberikan respons yang cukup baik dan akan segera disampaikan ke Bapak Presiden. Kebetulan Presiden ingin menemui kami, namun berhalangan karena menghadiri Maulid di Istiqlal,” ujar Pasha.
Ketua BEM UPN Veteran Jakarta, Kaleb Otniel Aritonang, menambahkan bahwa pemerintah terbuka dalam mengakomodasi aspirasi. Sementara itu, Phalosa dari Universitas Yarsi menegaskan komitmen mahasiswa untuk terus mengawal hasil pertemuan tersebut.
“Apapun tuntutannya, hari ini kami sampaikan langsung ke lembaga eksekutif, dan akan terus kami kawal sebagai bagian dari tanggung jawab moral mahasiswa,” tegas Phalosa.
Dari kelompok Cipayung, Ketua Umum DPP GMNI Risyad Fahlefi menyoroti pentingnya perlindungan terhadap aktivis mahasiswa, sedangkan Ketua Umum PB PMII M. Shofiyullah Cokro menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pemerintah dan publik.
“Ada kendala yang dihadapi pemerintahan, dan hal ini perlu disampaikan secara terbuka kepada masyarakat. Mahasiswa, intelektual, dan cendekiawan bisa membantu, bukan hanya menuntut. Kita semua menginginkan bangsa yang maju dan terdidik,” jelas Shofiyullah.
Risyad pun menegaskan bahwa seluruh aspirasi telah diterima dan diyakini akan segera ditindaklanjuti melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
“Aspirasi mahasiswa sudah diterima dan akan ditindaklanjuti secepatnya. Kita menunggu respons dari pemerintah dan DPR. Mudah-mudahan semua masalah bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Para mahasiswa sepakat bahwa pertemuan ini adalah langkah awal memperkuat dialog dan komunikasi antara generasi muda dan pemerintah.
“Pertemuan malam ini memberi semangat untuk terus mengkritik dan mengoreksi jalannya bangsa. Kritik dan koreksi adalah bentuk kecintaan terhadap negara, seperti yang juga disampaikan oleh Mensesneg,” pungkas salah satu perwakilan.
Editor: fw