Sleman, 4 September 2025 –
Pertandingan antara PS Malaka U13 dan Persebaya U13 yang digelar di Lapangan Purwobinangun, Sleman, bukan sekadar ajang tanding kelompok umur. Bagi Pemerintah Kabupaten Malaka, laga ini menjadi momentum penting untuk membangun pondasi pembinaan sepak bola usia dini secara terstruktur dan berkelanjutan.
Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran (SBS), usai pertandingan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat juang para pemain muda Malaka. Meskipun harus mengakui keunggulan Persebaya dengan skor 0–9, anak-anak Malaka menunjukkan mental bertanding yang kuat dan optimisme yang luar biasa.
Dalam pandangannya, pertandingan ini membuka mata semua pihak bahwa pembinaan sepak bola tidak bisa dibangun secara instan. Tim seperti Persebaya telah membentuk sistem sekolah sepak bola yang terstruktur sejak anak-anak berusia enam tahun. Hasilnya terlihat di lapangan, melalui organisasi permainan, teknik individu, hingga kekompakan tim.
Pemerintah Kabupaten Malaka pun mengambil pelajaran penting dari pertemuan ini. Tahun ini, Pemda akan mulai membangun dan mengembangkan Sekolah Sepak Bola (SSB) di berbagai wilayah Malaka sebagai bagian dari upaya jangka panjang membina bibit-bibit muda berbakat secara sistematis.
Langkah ini dinilai penting agar anak-anak Malaka tidak hanya mengandalkan bakat alam, tetapi juga mendapatkan fondasi teknis yang kuat, menit bermain yang cukup, serta pengalaman bertanding yang konsisten. Dengan sistem latihan yang terukur dan kompetisi yang rutin, Malaka diyakini dapat melahirkan talenta sepak bola yang kompetitif, bahkan hingga ke level nasional.
Yang menarik, meskipun kalah secara skor, PS Malaka U13 telah menetapkan target realistis sebelum pertandingan: tidak kebobolan lebih dari 10 gol. Target ini berhasil dicapai, dan anak-anak merasa sangat bangga karena bisa memberikan perlawanan kepada salah satu tim akademi terbaik di Indonesia.
Kebahagiaan terpancar dari wajah para pemain setelah pertandingan. Bagi mereka, bisa bertanding melawan Persebaya adalah pengalaman langka dan berharga. Ini menjadi semangat baru untuk terus berlatih dan bermimpi lebih tinggi.
Pelatih Persebaya U13 juga memberikan apresiasi terhadap PS Malaka, bahkan menyebut ada beberapa pemain berbakat dalam tim, termasuk pemain bernomor punggung 7 yang memiliki potensi besar untuk berkembang jika dibina dengan sistem latihan yang konsisten.
Pertandingan ini sekaligus menjadi momen reflektif bagi semua pihak di Malaka. Bahwa talenta tidak cukup tanpa sistem. Dan bahwa pembinaan sepak bola usia dini adalah investasi masa depan yang harus dimulai hari ini. Dengan komitmen pemerintah daerah dan dukungan seluruh elemen masyarakat, Malaka memiliki peluang besar untuk membangun tim sepak bola kelompok umur yang solid dan disegani di NTT, bahkan di tingkat nasional.
Masa depan sepak bola Malaka dimulai dari sekarang. Dan langkah awal itu telah ditandai dengan semangat luar biasa anak-anak di lapangan, serta tekad pemerintah daerah untuk menciptakan sistem pembinaan yang berkelanjutan.
Editor : Boni Atolan