JAMBI — Rencana aksi demonstrasi yang semula akan digelar oleh Gerakan Mahasiswa Hukum (GEMAH) pada Selasa, 19 Agustus 2025, akhirnya resmi dibatalkan. Pembatalan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum GEMAH, Badrun Atnangar, melalui surat klarifikasi dan permohonan maaf yang diterbitkan pada Jumat (22/8/2025).
Dalam keterangannya, Badrun mengungkapkan bahwa pembatalan aksi dilakukan setelah mempertimbangkan adanya ketidakpastian informasi terkait isu yang diangkat. Bahkan, menurutnya, tidak menutup kemungkinan terdapat unsur politik yang dapat menimbulkan kesalahpahaman.
“Kami khawatir aksi ini justru berpotensi mencemarkan nama baik institusi Kepolisian, khususnya Direktur Lalu Lintas Polda Jambi. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membatalkan aksi,” tegas Badrun.
Permohonan Maaf Terbuka
Selain membatalkan aksi, Badrun juga menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada pihak kepolisian, khususnya kepada Ibu Shielvia Septiani, istri Dir Lantas Polda Jambi.
“Atas segala kesalahan, kekhilafan, maupun kekeliruan dalam rencana aksi ini, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga dengan izin Allah SWT, permohonan maaf ini dapat diterima,” tulisnya dalam surat klarifikasi tersebut.
Komitmen GEMAH
Lebih lanjut, GEMAH menegaskan tetap berkomitmen untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dengan cara yang konstruktif, kritis, namun tetap bertanggung jawab. Organisasi ini juga menegaskan tidak ingin gerakan mahasiswa dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu.
Dengan adanya klarifikasi ini, GEMAH berharap tidak ada lagi kesalahpahaman antara pihaknya dengan institusi kepolisian, sekaligus menjaga hubungan baik antara mahasiswa, aparat, dan masyarakat.
#SorotanPublic | Redaksi