banner 728x250

Karnaval Kemerdekaan Malaka 2025, SBS–HMS Satukan Rakyat dalam Semangat Merah Putih

banner 120x600
banner 468x60

Malaka – Karnaval Kemerdekaan RI ke-80 di Kabupaten Malaka, Kamis (14/8/2025), menjadi momentum kebersamaan yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Malaka di bawah kepemimpinan Bupati , Stefanus Bria Seran (SBS) dan Wakil Bupati Henri Melki Simu (HMS) mengemasnya sebagai pesta rakyat terbesar sejak terbentuknya Malaka pada 2013.

banner 325x300

Ratusan peserta dari berbagai unsur, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PKK, Dekranasda, pelajar dari TK hingga SMA, perguruan tinggi, organisasi bela diri, komunitas lintas agama, hingga TNI/Polri, memeriahkan jalannya karnaval. Tidak ketinggalan, paguyuban, komunitas seni, UMKM, dan lembaga swasta ikut berpartisipasi.

Acara dilepas oleh Wakil Bupati HMS yang hadir bersama Wakapolres Malaka, unsur TNI, Deken Malaka dan para kepala perangkat daerah. Dalam arahannya, HMS menyampaikan bahwa karnaval ini adalah wujud rasa syukur atas kemerdekaan sekaligus sarana membangkitkan semangat rakyat Malaka untuk terus berkarya.

“Kemerdekaan ini adalah anugerah, dan tugas kita adalah mengisinya dengan kerja nyata di bidang masing-masing,” ujar HMS.

Bupati SBS menegaskan bahwa semangat kemerdekaan harus diwujudkan dalam langkah konkret demi percepatan kemakmuran rakyat.

“Perjuangan para pahlawan adalah dasar berdirinya bangsa ini. Tugas kita adalah melanjutkannya melalui karya-karya yang memberi manfaat bagi rakyat,” tegas SBS.

Rute karnaval dimulai dari Gereja Maria Fatima Betun – Umakatahan – Tabene – Kantor Dinas Pertanian – Bakateu – Lapangan Umum Betun – Pertokoan Bei Abuk, dan kembali ke titik awal. Ribuan warga memadati sepanjang jalan, menciptakan suasana penuh warna dan keceriaan.

Koordinator pelaksana karnaval, Kadis PUPR Lorens Haba dan Kadis Koperasi Micke Bere, mengapresiasi SBS–HMS yang menghadirkan hiburan rakyat sekaligus ruang kebersamaan. Warga Kota Betun, Adhy dan Yanti Tei Seran, menilai pelaksanaan tahun ini adalah yang terbesar dalam sejarah perayaan kemerdekaan di Malaka.

“Bukan hanya meriah, tetapi juga memberi dampak bagi perekonomian. UMKM tumbuh, perputaran uang di pasar meningkat,” kata Adhy.

Karnaval ini menjadi bukti bahwa perayaan kemerdekaan di Malaka bukan hanya seremoni, melainkan momentum mempererat persatuan, menumbuhkan kreativitas, dan menggerakkan roda ekonomi.****

Editor : boni atolan

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *