Batam — Program pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 2025 di Kota Batam disambut positif oleh masyarakat. Namun, hingga pertengahan Juli, realisasi pendapatan baru mencapai 51 persen dari target tahunan.
Kepala UPT Samsat Batam Center, Patrick Nababan, mengatakan bahwa hingga pekan ketiga Juli, penerimaan PKB tercatat sebesar Rp212 miliar dari target Rp410 miliar.
“Seharusnya sudah 55 persen di bulan ini. Tapi kita baru capai 51 persen,” ujar Patrick, Rabu (23/7/2025).
Program pemutihan yang berlaku sejak Juni dan akan berakhir pada 15 November 2025 ini memberi kesempatan kepada pemilik kendaraan untuk membayar pokok pajak tanpa dikenai denda.
Patrick menyebut program ini mampu menarik minat wajib pajak, terutama mereka yang menunggak bertahun-tahun. Bahkan, banyak kendaraan yang mati pajak lebih dari lima tahun mulai didaftarkan kembali.
“Yang rutin bayar juga tetap antusias. Ini mendorong lonjakan signifikan meskipun kita masih mengejar target,” katanya.
Antusiasme Masyarakat
Antusiasme warga terlihat di sejumlah kantor Samsat. Salah satunya di Samsat Batam Center.
“Saya baru tahu ada pemutihan. Sudah lima tahun nunggak karena mobil jarang dipakai. Sekarang mumpung tidak kena denda, saya langsung urus,” kata Erwin (42), warga Bengkong.
Hal senada disampaikan oleh Ayu (34), warga Batuaji. “Saya biasanya selalu bayar tepat waktu. Tapi program ini bagus juga, banyak tetangga saya yang sekarang baru mulai sadar pentingnya bayar pajak.”
Strategi Jemput Bola
Selain pemutihan, Samsat juga menerapkan strategi jemput bola. Petugas mendatangi rumah wajib pajak dan menggelar layanan keliling di sejumlah titik permukiman dan pasar.
“Sejauh ini tidak ada hambatan berarti. Masyarakat kooperatif,” ucap Patrick.
Masih Ada 270 Ribu Kendaraan Menunggak
Berdasarkan data UPT, dari total 640.431 kendaraan yang terdaftar di Batam, sebanyak 367.015 kendaraan telah memenuhi kewajiban pajaknya. Artinya, masih ada sekitar 270 ribu kendaraan yang belum membayar pajak.
Kepala Bidang Pajak Daerah Bapenda Kepri Wilayah Batam, jika dikonfirmasi, mengapresiasi respons warga namun mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga pendapatan daerah.
“Pendapatan dari PKB digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik. Jadi, kesadaran masyarakat berkontribusi langsung pada pembangunan daerah,” ujarnya.
Patrick menambahkan, pihaknya optimistis target PKB tahun ini tetap bisa dicapai. “Masih ada waktu sampai November. Kami imbau masyarakat manfaatkan momentum ini untuk membersihkan tunggakan pajak.”
Kontributor Batam : Sebastian Un Koes / berbagai sumber