Batam –
Batam Investment Forum (BIF) 2025 menjadi momentum strategis untuk merumuskan arah pembangunan Batam ke depan sebagai kawasan investasi unggulan di Indonesia. Forum yang digelar di Aula Balairungsari, Gedung Bida Utama BP Batam, Kamis (17/7/2025), ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, hingga investor nasional dan internasional.
Hadir langsung dalam forum ini, Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, didampingi Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra, para pejabat daerah, perwakilan Kementerian Investasi/BKPM, pengusaha, dan mitra strategis lainnya.
Dalam sambutannya, Amsakar menegaskan kembali peran Batam sebagai kawasan industri strategis, yang desain awalnya merupakan hasil kesepakatan tiga negara: Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
“Batam dibangun dengan orientasi kawasan industri, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata. Dengan kondisi geopolitik dan dinamika ekonomi global saat ini, kita butuh terobosan besar agar Batam tetap kompetitif dan adaptif,” ujarnya.
Pertumbuhan Ekonomi Di Atas Rata-Rata Nasional
Amsakar juga memaparkan kinerja ekonomi Batam yang terus mencatat tren positif. Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi kota ini secara konsisten melampaui angka nasional dan Provinsi Kepulauan Riau.
“Tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Batam tercatat 6,48 persen, naik menjadi 7,04 persen pada 2023, dan di tahun 2024 berada di angka 6,69 persen. Ini membuktikan bahwa Batam tetap resilien dan menarik bagi investasi,” jelasnya.
Dua PP Baru Perkuat Tata Kelola Batam
Dukungan pemerintah pusat terhadap Batam juga ditunjukkan melalui terbitnya dua regulasi strategis: Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2025 dan PP Nomor 28 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 3 Juni 2025.
“Kedua PP ini menjadi landasan hukum dalam penguatan tata kelola kawasan Batam. Saat ini kami tengah menyusun norma pelaksanaannya yang mencakup 16 sektor strategis, termasuk logistik, energi, dan teknologi informasi,” ungkap Amsakar.
Ia juga mengajak pelaku usaha agar terus menjalin sinergi dan tidak terjebak dalam pesimisme di tengah tantangan ekonomi global, seperti kebijakan ekspor dari Amerika Serikat.
“Mari kita hadapi tantangan ini dengan inovasi dan optimisme. Batam memiliki semua modal untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masa depan,” ujarnya.
Dukungan Pelaku Industri
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia, Achmad Ma’ruf Maulana, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas konsistensi Batam dalam menjaga iklim investasi dan pertumbuhan industri yang inklusif.
“Kami mendukung penuh kemajuan Batam dan Provinsi Kepri. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi baru Indonesia,” tegasnya.
Forum ini juga diisi dengan diskusi panel yang membahas arah pengembangan kawasan industri, peluang hilirisasi, penguatan SDM, dan kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transformasi ekonomi Batam.
Dengan semangat kolaboratif dan dukungan regulasi yang kuat, Batam kini tengah menyiapkan diri menjadi kawasan industri berkelas dunia—ramah investasi, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi tantangan global.
Kontributor Batam : Sebastian Un Koes
( Sumber/Photo : Diskominfo)