Batam – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Batam, Hj. Erlita Amsakar, mengajak masyarakat untuk mulai peduli pada lingkungan dari lingkup paling sederhana: rumah sendiri.
Ajakan itu disampaikan Erlita saat membuka kegiatan Sosialisasi Pilah Sampah dari Rumah bertema “Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme dan Pupuk Kompos” yang digelar pada Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pengurangan sampah yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam.
“Kita harap, melalui gerakan ini, masyarakat makin paham bahwa sampah bukan sekadar limbah, tapi juga bisa memiliki nilai ekonomis bila dipilah dan dimanfaatkan dengan benar,” ungkap Erlita di hadapan peserta yang didominasi para ibu rumah tangga.
Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, sosialisasi ini menghidupkan kembali semangat memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah tangga. Menurut Erlita, tantangan pengelolaan sampah tidak hanya dirasakan di Batam, tetapi hampir di seluruh daerah. Meski begitu, ia optimis, jika dimulai dari diri sendiri dan keluarga, maka efeknya akan menjangkau lebih luas.
“Persoalan sampah sudah menjadi perhatian serius Wali Kota Batam, Pak Amsakar Achmad. Alhamdulillah, sejak beliau fokus menangani sampah, kini kita tidak lagi melihat tumpukan sampah di pinggir jalan seperti dulu,” ujarnya bangga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie, menyambut baik sinergi dengan TP-PKK. Menurutnya, peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
“Ibu rumah tangga adalah sasaran utama kami karena mereka yang paling tahu aktivitas harian di rumah. Kalau gerakan ini konsisten dijalankan, maka kontribusinya akan besar bagi pengurangan volume sampah di kota,” terang Herman.
Gerakan ini tak sekadar berhenti pada pemilahan, tetapi juga edukasi bagaimana mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat seperti eco enzyme dan pupuk kompos. Selain berdampak pada lingkungan, hasil olahan sampah ini juga berpotensi mendatangkan nilai tambah ekonomi.
Dengan edukasi berkelanjutan dan keterlibatan lintas sektor, TP-PKK dan DLH Batam berharap masyarakat bisa menjadi agen perubahan lingkungan, mulai dari rumah sendiri.(**)
Editor : Sebastian Un Koes
( Sumber/Photo : Diskominfo Batam)