banner 728x250

Saat Malaka Terbang Lebih Tinggi: Garuda Indonesia Sambut Langkah Strategis Pemerintah Daerah

banner 120x600
banner 468x60

Kupang – Di ruang pertemuan yang hangat di Kantor Cabang Garuda Indonesia Kupang, senin pagi itu (14/7/2025), seorang tamu penting datang membawa semangat baru untuk wilayah perbatasan. Ia adalah dr. Stefanus Bria Seran, MPH, Bupati Malaka—daerah yang kini tak lagi hanya dikenal sebagai “ujung” peta Nusa Tenggara Timur, tetapi tengah tumbuh menjadi poros pembangunan baru.

Kedatangannya bukan tanpa alasan. Ia bertemu dengan Dwicahyo Harry Purnomo, Kupang Branch Manager Garuda Indonesia, untuk membicarakan sesuatu yang mungkin terdengar teknis: tarif perjalanan dinas. Namun, di balik angka dan regulasi, tersembunyi harapan yang lebih besar—tentang konektivitas, efisiensi birokrasi, dan kebanggaan nasional.

banner 325x300

“Kami sangat menyambut baik langkah Garuda Indonesia. Ini bukan hanya soal tiket, tapi tentang pelayanan publik, kecepatan kerja, dan masa depan daerah,” ujar Bupati SBS, dengan senyum tulus yang khas.

Melayani Negeri dari Langit

Garuda Indonesia bukan nama asing di benak warga Malaka. Meski pesawatnya tidak langsung mendarat di Betun, tetapi ia menjadi jembatan udara yang menghubungkan wilayah timur Indonesia dengan pusat-pusat pengambilan keputusan nasional. Dan kini, jembatan itu diperkuat lagi.

Dwicahyo menjelaskan, Garuda Indonesia telah menyesuaikan tarif perjalanan dinas (Perjadin) sesuai dengan PMK No. 39 Tahun 2024 tentang SBM 2025, yang memungkinkan perangkat daerah dari Kabupaten Malaka bisa mengakses penerbangan dengan tarif yang akuntabel dan resmi.

“Kami tak hanya bicara layanan, tapi kepercayaan. Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan Malaka menuju kemajuan,” kata Dwicahyo.

Dengan jadwal penerbangan empat kali seminggu di rute Jakarta–Kupang PP menggunakan pesawat Boeing 737-800 NG, Garuda tak hanya membawa penumpang, tapi juga membawa pesan: konektivitas adalah urat nadi pembangunan.

Langit, Inovasi, dan Simbol Bangsa

Namun, momen paling menyentuh dalam pertemuan itu adalah saat Bupati SBS berbicara bukan dari kepala seorang birokrat, tetapi dari hati seorang pemimpin dan filsuf.

“Pesawat itu karya luar biasa. Di langit tak ada jalan, tak ada lampu merah, tapi dia bisa mendarat dengan selamat. Itu bukan hanya kecanggihan teknologi, tapi bukti kecerdasan manusia. Dan Garuda Indonesia adalah simbol itu. Kita wajib mendukung,” ujarnya, membuat ruangan sejenak hening, lalu disambut anggukan setuju.

Bagi Bupati SBS, mendukung maskapai nasional adalah bentuk tanggung jawab moral pemerintah daerah. Karena semakin maju penerbangan nasional, semakin terbuka peluang daerah untuk tumbuh sejajar.

Kerja Sama yang Siap Terbang Tinggi

Pertemuan itu bukan sekadar basa-basi antar institusi. Ia menjadi permulaan kerja sama strategis, di mana Garuda Indonesia membuka diri bagi Pemkab Malaka, dan Malaka menunjukkan keseriusan dalam mengelola layanan publik yang efisien dan terstandar.

Dan pada akhirnya, seperti kata pepatah, “langkah kecil di ruang rapat bisa menjadi lompatan besar di medan pembangunan.”

( Boni Atolan)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *