banner 728x250

Secangkir Kopi Bersama Mas Brengos & Husen, Jurnalis di Kota Pahlawan – Surabaya ( Catatan Perjalanan -Wartawan Boni Atolan)

banner 120x600
banner 468x60

Surabaya – Saya sangat terkesan ketika datang berkunjung lagi di Kota Pahlawan -Surabaya di Penghujung Mei tahun 2025 teristimewa sempat melewati daerah Tugu Pahlawan dan Jembatan Merah serta pusat perbelanjaan Pasar Turi di wilayah Utara Kota Surabaya.

Di tahun 1984, saat pertama kali saya menginjakkan kaki di Kota Surabaya untuk menimba Ilmu kondisinya sangat berbeda dengan apa yang saya lihat dan kunjungi hari ini.

banner 325x300

Daerah Demak dan Pasar Turi yang dulunya kumuh dan padat dengan arus lalulintas yang menyesakkan pemakai jalan karena dijejal becak dan kendaraan roda tiga serta arus lalulintas yang carut marut saat itu membuat stres para pengguna jalan.

Kondisi saat itu sangat berbeda dengan apa yang saya saksikan saat ini.
Jalan-jalan yang dulunya sempit, penuh tumpukan sampah kini berubah total menjadi daerah yang bersih dan tertata apik. Di kiri kanan jalan ada trotoar dilengkapi dengan saluran pembuangan air yang representatif, sebuah perubahan yang sangat luar biasa terutama sebagai salah satu pusat bisnis yang sangat padat di daerah utara Surabaya.

Beberapa daerah yang dahulunya terkenal macet parah mulai dari Wonokromo, Kebun Binatang Surabaya, melewati jantung kota Surabaya di Jalan Darmo dan Jln Basuki Rachmad hingga Bubutan dan Jalan Pahlawan yang sangat terkenal dengan ” Tugu Pahlawan”nya hingga Jembatan Merah tertata apik sehingga sangat memanjakan mata para pengunjung yang melewati ruas jalan diatas.

Dalam diskusi lepas bersama rekan jurnalis Senior di Surabaya, Mas Anang yang akrab disapa Mas Brewok di angkringan ngopi disebelah jalan Pasar Turi, juga kediamannya tidak jauh dari Pasar Turi dan Tugu Pahlawan Surabaya itu mengatakan perubahan itu bisa terjadi dari waktu ke waktu karena komitmen pemimpinnya untuk mengurus rakyat sesuai program yang diusung termasuk komitmen dan partisipasi warga Kota Surabaya untuk mendukung pemimpin dalam hal yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Mas Brengos  didampingi wartawan muda, Husen sambil seruput kopi jae panas dan kopi hitam panas dalam obrolan santai bersama saya mengatakan kemajuan dan perubahan yang terjadi di Kota Surabaya tidak lepas dari peranan media komunikasi massa yang bisa memberikan informasi yang positif bagi masyarakat serta membangun opini publik yang positif terutama yang berkaitan dengan kepentingan banyak orang.

Di Era Tahun 80an, kata Mas Brewok, peranan media komunikasi massa sangat besar. Sebut saja, Harian Jawa Pos, Surabaya Pos, Memorandum dan Bisnis Indonesia serta Harian Surya merupakan media cetak yang sangat berperan dan berpengaruh di Jawa Timur khususnya bagi percepatan pembangunan di Kota Surabaya saat itu.

Melalui pemberitaan media cetak radio danTV, berbagai informasi yang disampaikan bisa cepat diterima masyarakat baik tentang berbagai kebijakan publik, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait perkembangan Kota Surabaya menuju kota Industri saat itu. ( bersambung)

 

 

 

 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *