Atambua – Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena memberikan perhatian khusus kepada Bendungan Rotiklot, saat melakukan kunjungan kerja, Sabtu (29/03/2025) di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.
Dalam kunjungan kerja itu, Gubernur Melki Laka Lena didampingi Bupati Belu Willybrodus Lay, SH dan Wakil Bupati Belu Vicente Hornai Gonsalves. Hadir juga Kepala Bidang Pelaksana Balai Besar Wilayah Nusa Tenggara II (BBWS NT II) Frangki Welkis dan sejumlah perangkat daerah Provinsi NTT.
Gubernur Melki Laka Lena mengatakan, pemanfaatan bendungan rotiklot masih belum optimal, kendati memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan air baku bagi masyarakat sekitar.
“Hari ini kita melakukan peninjauan Bendungan Rotiklot bersama Bupati dan Wakil Bupati Belu. Kita sudah mendiskusikan terkait dengan optimalisasi dari Bendungan Rotiklot untuk bisa berdampak pada pertanian dan air baku untuk masyarakat di sekitar sini,” jelas Gubernur Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena menegaskan, Bendungan Rotiklot belum optimal menjawab kebutuhan masyarakat di daerah perbatasan, sehingga kita mendorong agar dibangun lagi satu bendungan di Welikis.
Menurut Melki, Bendungan Welikis di proyeksi bakal menampung air yang lebih besar dari Bendungan Rotiklot, sehingga dapat berdampak luas pada sektor pertanian.
“Kita terus dorong, agar Bendungan Welikis segera dibangun untuk kebutuhan swasembada pangan dan kebutuhan air bersih. Kita akan bersama-sama menyampaikan hal ini kepada Kementerian PU dan Kementerian Pertanian agar bendungan ini segera dibangun,” ucap Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena berharap, Bendungan Welikis yang memiliki kapasitas air yang besar dapat mengoptimalkan lahan eksisting yang ada dan pembukaan lahan baru. Dengan adanya bendungan baru, kata Melki Lak Lena bahwa area pertanian di daerah sekitar dapat menghasilkan panen dua atau tiga kali setahun.
“Kita sudah berdiskusi untuk mendorong pembangunan Bendungan Welikis. Pembangunan tersebut bakal menelan anggaran triliunan rupiah, untuk pengembangan sistem irigasi dan produktivitas pertanian di daerah ini. Mohon doa restunya, agar diskusi kami dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat di daerah perbatasan,” jelas Melki Laka Lena.
Bupati Belu Willybrodus Lay, SH mengatakan total kapasitas bendungan rotiklot mencapai 40 liter per detik dan baru 3 liter per detik yang dimanfaatkan untuk kebutuhan warga.
“Kami berharap dukungan dari Gubernur NTT, agar membantu kami pemerintah daerah melalui pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat, agar sisa air baku sebanyak 37 liter per detik yang ada, bisa dipergunakan untuk kebutuhan masyarakat, terutama di daerah pesisir,” pinta Bupati Willy Lay. (Prokopimbelu).